Senin, 10 Februari 2020

Analisis Kinerja Laporan Keuangan Koperasi Karyawan Bank Syariah Mandiri


Analisis Laporan Keuangan Koperasi Karyawan
Bank Syariah Mandiri
Dalam rangka penyelesaian tugas ke-empat mata kuliah Ekonomi Koperasi dengan muatan Softskill.

KOPERASI KARYAWAN BANK SYARIAH MANDIRI

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis keuangan Koperasi Karyawan Bank Syariah Mandiri dilihat dari rasio keuangannya tahun 2017-2018. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu menjelaskan hasil penelitian yang berupa data-data laporan keuangan yang berhubungan terhadap kinerja keuangan koperasi. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Jenis teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah aspek permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek manajemen, aspek efisiensi,dan aspek likuiditas.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kinerja keuangan Koperasi Karyawan Syariah Mandiri dari tahun 2017-2018 sudah baik. Hal ini dikarenakan kondisi Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Rentabilitas sebagian besar memiliki kinerja yang sangat baik, dan ada beberapa rasio memiliki kinerja yang cukup baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Koperasi Karyawan Syariah Mandiri termasuk dalam katagori baik.

BAB 1
LANDASAN TEORI LAPORAN RASIO KEUANGAN

Laporan keuangan merupakan media informasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan untuk melaporkan keadaan dan posisi keungannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, terutama bagi pihak kreditur, investor dan pihak-pihak manajemen dari perusahaan itu sendiri.

Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan


Analisis Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuanganberdasarkan data perbandingan masing-masing pos yang terdapat di laporan keuangan seperti Laporan Neraca, Rugi / Laba, dan Arus Kas dalam periode tertentu. Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan gambaran informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang dapat dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan bisnis.

Tujuan Analisis Laporan Keuangan Perusahaan


Tujuan utama analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1.  Sebagai alat barometer untuk melakukan forecasting atau memproyeksikan posisi keuangan dimasa yang akan datang.
2.  Mereview kondisi perusahaan saat ini, permasalahan dalam manajemen, operasional maupun, keuangan.
3.  Alat ukur untuk melakukan efisiensi di semua departemen perusahaan. 

Metode dan Teknik Analisis Rasio Keuangan Perusahaan


Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

1. Metode Analisa Pertumbuhan

Teknik analisa yang disusun dengan membandingkan kenaikan atau penurunan posisi laporan keuangan pada suatu periode tertentu dengan periode lainnya dari masing-masing pos yang terdapat di dalam laporan keuangan tersebut dengan menggunakan nilai persentase.
Data yang disajikan bisa dengan membandingkan kenaikan atau penurunan masing-masing pos laporan keuangan bulan lalu dengan bulan sekarang, atau periode Year to Date periode yang sama tahun lalu dengan sekarang.

2. Metode Trend dan Indeks

Teknik analisa hampir sama dengan Metode Analisa Pertumbuhan namun angka pembanding adalah laporan keuangan periode tertentu yang dijadikan indeks dan dipilih sebagai tahun dasar. Teknik tren ini sangat berguna untuk memproyeksikan laporan keuangan di masa yang akan datang dengan menggunakan data historis.

3. Metode Analisis Rasio

Teknik analisis dengan membandingkan masing-masing pos laporan keuangan yang relevan atau data yang signifikan. Analisa rasio keuangan yang biasa digunakan adalah:

1. Rasio Likuiditas

2. Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas

3. Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio

4. Rasio Aktifitas atau Activity Ratio 


BAB 2
LANDASAN PENILAIAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI
Dalam penelitian ini teknik yang diteliti adalah rasio keuangan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016 tentang pedoman penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam koperasi.
Untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi dalam penelitian ini digunakan ukuran kesehatan koperasi dalam Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam sebagai berikut:


BAB 3
ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Pada penulisan ini akan dijelaskan tentang cara analisis laporan keuangan menggunakan rasio likuiditas, Rasio Protabilitas dan Rasio Solvabilitas guna mengukur kinerja keuangan perusahaan.
Berikut adalah data dari Koperasi Karyawan Bank Mandiri Syariah berupa Laporan posisi keuangan (Neraca), Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas 31 Desember 2017 dan 2018.

1.  Laporan Posisi Keuangan Koperasi Karyawan Bank Mandiri Syariah:



2.  Laporan Laba Rugi Koperasi Karyawan Bank Mandiri Syariah:


3.  Laporan Perubahan Ekuitas Koperasi Karyawan Bank Mandiri Syariah:


4.  Laporan Arus Kas Koperasi Karyawan Bank Mandiri Syariah:

1.  Rasio Likuiditas
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan finansialnya dalam jangka pendek. Nilai ideal dari ketiga analisa rasio likuiditas ini adalah minimum sebesar 150%, semakin besar adalah semakin baik dan perusahaan dalam kondisi sehat.

Pada Koperasi Karyawan Bank Mandiri Syariah diketahui sebagai berikut:
  • Current Ratio
CR = (Aktiva Lancar/Kewajiban Lancar) x 100%

Tahun 2018
CR= (Rp. 64.935.443.190/ Rp.20.131.348.323) x 100% = 3,22 atau 322%

Tahun 20
17
 
CR= (Rp. 61.460.339.125/ Rp.22.795.306.287) x 100% = 2,69 atau 269%

ANALISIS
Artinya, setiap utang lancar Rp. 1,00 dijamin oleh aktiva lancar Rp. 2,69 pada tahun 2017 dan Rp. 3,22 pada tahun 2018. Pada laporan keuangan diatas terjadi kenaikan current ratio dari tahun 2017 ke tahun 2018 sebesar 53%. Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan.

  •  Quick Ratio/Acid Test Ratio
Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan)/Kewajiban Lancar)) x 100%

Tahun 2018
Quick Ratio = ((Rp. 64.935.443.190-Rp. 2.035.433.016)/ Rp. 20.131.348.323)) x 100% = 3,12 atau 312%
Tahun 2017
Quick Ratio = ((Rp. 61.460.339.125- Rp. 735.325.967)/ Rp. 22.795.306.287)) x 100% = 2,66 atau 266%

ANALISIS
Semakin besar quick ratio maka semakin baik pula perusahaan pula kondisi perusahaan. Namun apabila quick ratio memiliki perbandingan 1:1 atau 100%  perusahaan tersebut dianggap kurang baik. Dalam laporan keuangan ini dapat diketahui adanya sedikit peningkatan quick ratio dari 266% menjadi 312%. Yang berarti perusahaan masih dalam keadaan stabil.

  • Cash Ratio
Cash Ratio = (Kas/Kewajiban Lancar) x 100%

Tahun 2018
Cash Ratio = (Rp. 6.314.489.687/ Rp.20.131.348.323) x 100% = 0,31 atau 310%

Tahun 2017
Cash Ratio = (Rp. 8.202.759.369/ Rp.22.795.306.287) x 100% = 0,35 atau 350%

ANALISIS
Dalam rasio ini Koperasi Karyawan Bank Syariah Mandiri mengalami penurunan dalam menutupi hutang lancar. Hal ini dapat dilihat, dari menurunnya presentasi cash ratio yaitu dari 350% menjadi 310% .


2.    Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas

Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan nilai penjualan, aktiva, dan modal sendiri.

  • Earning Power of Total Investment
EPTI = (Laba Sebelum Pajak/Ekuitas) x 100%

Tahun 2018
EPTI = (Rp. 12.404.393.255/ Rp. 60.889.704.358) x 100% = 0,20 atau 20%

Tahun 2017
EPTI = (Rp. 11.607.103.444/ Rp. 53.834.214.699) x 100% = 0,21 atau 21%

  • Return On Equity (Pengembalian Atas Equitas)
ROE = (Laba Setelah Pajak/Ekuitas) x 100%

Tahun 2018
ROE = (Rp. 11.403.025.775 / Rp. 60.889.704.358) x 100% = 0,19 atau 19%

Tahun 2017
ROE = (Rp. 11.003.585.898 / Rp. 53.834.214.699) x 100% = 0,20 atau 20%

ANALISIS
Semakin tinggi nilai persentase Rasio Profitabilitas ini adalah adalah semakin baik, sebaiknya Anda bisa membandingkannya dengan nilai rata-rata dari industri sejenis di pasar.


3.  Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio
Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajiban finansial jangka panjang. Semakin tinggi nilai persentase Rasio Solvabilitas ini adalah semakin buruk kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjangnya, maksimal nilainya adalah 200%.

·         Total Debt to Equity Ratio
DER = (Total Utang/Ekuitas) x 100%

Tahun 2018
DER = (Rp. 20.131.348.323 / Rp. 60.889.704.358) x 100% = 0,33 atau 33%

Tahun 2017
DER = (Rp. 22.795.306.287 / Rp. 53.834.214.699) x 100% = 0,42 atau 42%

ANALISIS
Artinya, bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang. Pada tahun 2017 Rp. 42,00 dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan utang dan pada tahun 2018 Rp.  33,00 dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan utang.

  • Total Debt to Asset Ratio
Total Debt to Asset Ratio = (Total Utang/Total Aktiva) x 100%

Tahun 2018
Total Debt to Asset Ratio = (Rp. 20.131.348.323/ Rp. 64.935.443.190) x 100% = 0,31 atau 31%

Tahun 2017
Total Debt to Asset Ratio = (Rp. 22.795.306.287/ Rp.     61.460.339.125) x 100% = 0,37 atau 37%

ANALISIS
Artinya, bagian dari setiap rupiah aktiva yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang. Pada tahun 2017 Rp. 37,00 dari setiap rupiah aktiva menjadi jaminan utang dan pada tahun 2018 Rp. 31,00 dari setiap rupiah aktivas menjadi jaminan utang.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan mengenai Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Karyawan Bank Mandiri dari tahun 2017-2018 sudah baik. Hal ini dikarenakan kondisi Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Rentabilitas sebagian besar memiliki kinerja yang sangat baik, dan ada beberapa rasio memiliki kinerja yang cukup baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Koperasi Karyawan Syariah Mandiri termasuk dalam katagori baik.

REKOMENDASI
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan penelitian, penulis menyarankan:
1.  Koperasi harus terus mempertahankan dan meningkatkan kinerja agar tingkat persentase laporan keuangan yang sudah baik dapat terjaga lebih baik lagi.
2.  Pengurus Koperasi dapat menggunakan dana yang menggangur untuk berinvestasi dalam usaha-usaha lain yang menguntungkan koperasi atau untuk menutupi hutang jangka panjang koperasi dan memenuhi kebutuhan para anggota.  Pengurus koperasi harus selalu memantau bagi para anggota yang meminjam uang terutama dalam pengembalian uang pinjaman.

SUMBER:
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia 06/Per/M.KUKM/V/2006

Kasmir, SE, MM. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Rajawali Pers: Jakarta

Kopkarbsm.co.id (2018) LAI KOPKAR BSM 2018 [Electronic Book]. 
Available from:
https://kopkarbsm.co.id/doc/LAI_Kopkar_BSM_2018.pdf [Accesed 9 Februari 2020]

Ferry Rinaldi (2015) Analisis Laporan dan Rasio Keuangan [Online] Available from: https://www.kembar.pro/2015/04/analisis-laporan-dan-rasio-keuangan.html [Accesed 9 Februari 2020]