Gambar: TGBlogSite.com
ABSTRAK
Tujuan:
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui sistem perekonomian yang dianut oleh
negara Brunei Darussalam, perkembangan sistem perekonomian dan berbagai aspek
yang mendukung Brunei Darussalam
sebagai negara maju.
Desain: Metode
yang digunakan dalam penulisan ini kualitatif, yaitu menggabungkan berbagai
macam informasi agar mendapat informasi yang lengkap.
Sumber
data: Data yang digunakan dalam penulisan ini didapatkan dari berbagai situs yang
ada di laman “Google”.
Metode
ulasan: Tinjauan literatur dilakukan dengan menggunakan istilah dan frasa kunci
yang terkait dengan sistem perekonomian Brunei Darussalam.
Hasil: Penulisan ini memberikan
informasi bahwa Brunei Darussalam menganut sistem perekonomian campuran antara kewirausahaan dalam
negri dan asing, serta
pengawasan kerajaan. Pengeluaran minyak mentah dan gas alam terdiri dari
setengah PDB. Tingginya tingkat pendapatan membuat pengeluaran perkapita
menjadi jauh lebih kecil, dan kerajaan membekali semua biaya pengobatan dan
memberikan subsidi pangan, perumahan dan pendidikan bagi setiap penduduk.
Kesimpulan: Dengan melihat besarnya produk domestik bruto (PDB) per kapita nya Brunei termasuk dalam terbesar ke-5 di dunia dalam keseimbangan kemampuan berbelanja (KKB). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Brunei yaitu 0,825 dan merupakan tertinggi ke-2 di Asia Tenggara. Sementara itu, Forbes menempatkan Brunei Darussalam sebagai negara terkaya ke-5 dari 182 negara di dunia dan nomor 2 di Asia Tenggara setelah Singapura yang diklasifikasikan sebagai Negara maju.
Kesimpulan: Dengan melihat besarnya produk domestik bruto (PDB) per kapita nya Brunei termasuk dalam terbesar ke-5 di dunia dalam keseimbangan kemampuan berbelanja (KKB). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Brunei yaitu 0,825 dan merupakan tertinggi ke-2 di Asia Tenggara. Sementara itu, Forbes menempatkan Brunei Darussalam sebagai negara terkaya ke-5 dari 182 negara di dunia dan nomor 2 di Asia Tenggara setelah Singapura yang diklasifikasikan sebagai Negara maju.
SISTEM PEREKONOMIAN BRUNEI
DARUSSALAM
A.
ARTI SISTEM
Sistem
berasal dari bahasa Latin (systêma) dan bahasa Yunani (sustêma), artinya suatu
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi.
Menurut
Mardi dalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi” (2011:3)
menyatakan bahwa, “Sistem merupakan suatu kesatuan yang memiliki tujuan bersama
dan memiliki bagian-bagian yang saling berintegrasi satu sama lain. Sebuah
sistem harus memiliki dua kegiatan; pertama, adanya masukan (input) yang
merupakan sebagai sumber tenaga untuk dapat beropersainya sebuah sistem; kedua,
adanya kegiatan operasional (proses) yang mengubah masukan menjadi keluaran
(output) berupa hasil operasi (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu
sistem)”.
Dari
beberapa pengertian dapat disimpulkan sistem merupakan suatu kesatuan yang
memiliki bagian-bagian yang saling berintegrasi dan memiliki tujuan yang sama.
B.
PERKEMBANGAN SISTEM EKONOMI PADA UMUMNYA
Sistem
ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar
manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan,
selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri
sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat
tempatnya berpijak. Ada 4 sistem dalam ekonomi, yaitu :
1.
Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem
ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat
tradisional secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga
kerja.
Ciri dari sistem ekonomi
tradisional adalah :
a. Teknik
produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana
b. Hanya sedikit menggunakan modal
c. Pertukaran
dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang)
d. Belum
mengenal pembagian kerja
e. Masih
terikat tradisi
f. Tanah
sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.
Negara
Brunei tidak
menggunakan sistem ini karena sistem ekonomi tradisional biasanya terdapat pada
kehidupan masyarakat sederhana yang menggantungkan pada hasil alam untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga dalam sistem ekonomi ini rumah tangga
bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen demi memenuhi kebutuhannya
sendiri. Sedangkan, Brunei tidak terikat
tradisi dan pertukaran tidak dilakukan dengan sistem barter.
2.
Sistem Ekonomi Pasar
(Liberal/Bebas)
Sistem
ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai
dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme
pasar. Sistem ini
sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into the Nature
and Causes of the Wealth of Nations.
Ciri
dari sistem ekonomi pasar bebas adalah :
a. Setiap
orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal
b. Setiap
orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya
c. Aktivitas
ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba
d. Semua
aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)
e. Pemerintah
tidak melakukan intervensi dalam pasar
f. Persaingan
dilakukan secara bebas
g. Peranan modal sangat vital
Negara
Brunei Darussalam
menggunakan sistem ekonomi pasar bebas karena peranan pemerintah hanya sebatas pemberi
kebijakan dan kegiatan perekonomian negara sangat diserahkan pada masyarakat. Masyarakat memiliki kebebasan
penuh dalam menjalankan kegiatan ekonomi di Negara
yang beribu-kotakan di Bandar Sri Begawan ini, sehingga laju sektor per
ekonomian Negara banyak dikuasai
oleh Negara asing terutama Cina dan Inggris. Kegiatan perekonomian bertumpu
pada beberapa industri untuk pengembangan, seperti prerokimia, terutama hilir, pariwisata, pendidikan,
bisnis syariah termasuk produk halal, jasa keuangan layanan teknologi informasi dan komunikasi.
3.
Sistem
Ekonomi Komando (Terpusat/Sosialis)
Sistem
ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sangat dominan
dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Pada sistem ini pemerintah
menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara atau metode
bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut
diproduksi.
Ciri
dari sistem ekonomi komando adalah :
a. Semua alat dan sumber-sumber
daya dikuasai pemerintah
b. Hak milik perorangan tidak diakui
c. Tidak ada individu atau kelompok yang dapat
berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian
d. Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh
pemerintah.
Dari
ciri-ciri yang disebutkan di atas, Brunei tidak
memenuhi dari
Negara yang menganut sistem ekonomi ini
karena perekonomian
Brunei diatur
oleh pemerintah dan asset atau kekayaaan negaranya dikuasai oleh gabungan antara pihak kerajaan (dalam negri) dan asing atau swasta.
4. Sistem
Ekonomi Campuran
Sistem
ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, dimana
pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.
Ciri
dari sistem ekonomi campuran adalah :
a. Merupakan
gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat
b. Barang
modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah
c. Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan
membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi
kegiatan swasta.
d. Peran pemerintah dan sektor
swasta berimbang. Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai
kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando dan ditujukan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Negara
Brunei menggunakan
sistem ekonomi campuran karena sistem ekonomi
yang digunakan terbuka, pemerintah tidak ikut campur tangan dalam pelaksanaanya, namun tetap berkuasa atas penjagaan aset-aset Negara-nya. Meskipun banyak sektor asing
yang menguasi laju per ekonomian di Negara ini, Sultan Haji Hassanal Bolkiah
menetapkan penguasaan sektor-sektor perekonomian oleh orang-orang asing ini
harus ada yang masuk ke dalam kas Negara demi memaksimalkan asset-aset
Negaranya.
C. PERKEMBANGAN
SISTEM PEREKONOMIAN BRUNEI DARUSSALAM
Keberadaan
Brunei sudah ada sejak abad ke-6 dan menjadi kerajaan tertua di antara
kerajaan-kerajaan tanah Melayu. Pada masa itu daerah Brunei menjadi salah satu
pelabuhan persinggahan dan pusat perdagangan dari Cina, Arab dan India. Pada masa Dinasti Sung (960-1643 M), Masyarakat
Brunei melakukan
perdagangan dengan menukarkan tikar, emas, tembikar, porselen, barang perak,
kain sutra, kain kasa dan kiap.
Pada tahun 1979 Brunei termasuk termasuk
salah satu Negara yang mempunyai pendapatan perkapita tetinggi nomor 11 di
dunia. Perdagangan yang maju menjadikan Negara nomor satu dalam “Export per
Capita” dan akhirnya pada 1 Januari
1984, Brunei Darussalam telah berhasil mencapai kemerdekaan sepenuhnya dari Inggris.
Lalu tahun
1986-1990, kinerja ekonomi negara secara keseluruhan diukur dalam Produk
Domestik Bruto (PDB) sedikit meningkat, tumbuh rata-rata 0,4% per tahun. Saat
ini, jumlah investasi FDI ke Brunei sangat kecil. Secara keseluruhan
pertumbuhan periode 1994 -1998 hanya 0,1%, sangat kecil karena kebutuhan
untuk menarik lebih banyak investasi dari luar negeri.
Brunei
memainkan peranan penting dalam perekonomian dunia saat menjadi ketua APEC pada
tahun 2000. Brunei
memiliki ketergantungan yang sangat tinggi akan migas, sebanyak 95% komoditas ekspor Brunei
adalah minyak dan gas. Migas pun menyumbang 90% pendapatan pemerintah, sangat
jauh lebih besar ketimbang pemasukan dari jasa, konstruksi, agrikultur, dan
bidang-bidang lainnya.
Pada
bulan Juli 2009, Sultan Bolkiah meresmikan panen Beras Laila, varietas padi
produksi Brunei yang dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan pangan Negara. Brunei juga meluncurkan merek
internasional halal yang dikembangkan oleh Departemen Perindustrian dan
Sumberdaya Primer, yang akan membangun reputasi Brunei kepatuhan terhadap
norma-norma Islam dalam pengolahan makanan.
Pada tahun 2010, otoritas moneter mulai
mempersiapkan pendirian pembayaran nasional dan sistem penyelesaian, sebagian
untuk mengembangkan industri keuangan syariah dan mempromosikan negara ini
sebagai pusat keuangan Islam.
Pada tahun 2011-2012, minyak dan gas menyumbang
sekitar 67 % dari PDB Brunei. Investasi asing Brunei luas membentuk,
kontribusi namun tidak dilaporkan berapa besar anggaran nasionalnya. Produsen
dengan skala kecil dan produksi primer (termasuk pertanian, perikanan dan
kehutanan) membentuk sisa perekonomian Brunei. Brunei mengimpor hampir semua
produk utama yang diproduksi dan sekitar 80 % dari total kebutuhan pangannya.
Regulasi
kebijakan moneter dan perbankan Brunei dikelola oleh Brunei Monetary Authority
(AMBD), dibuat pada tahun 2011, dan Brunei Dollar (BND) dipatok dengan Dolar
Singapura. Kedua mata uang adalah alat pembayaran yang sah di Brunei dan
Singapura.
Perekonomian Brunei diproyeksikan bertumbuh 1,8% pada tahun 2013, seiring dengan prospek
harga minyak dunia yang mendorong surplus perdagangan Negara ini. Tetapi pada
tahun 2014, Brunei mencatat defisit fiskal, yakni -0.7% dari PDB. Setahun
kemudian angkanya anjlok lebih parah lagi hingga -14% dari PDB atau bisa
dibilang yang terendah dalam 10 tahun terakhir. Kondisi ini berdampak langsung
pada keuangan pemerintah maupun kehidupan warga.
Pada
tahun 2017, anggaran belanja negara Brunei dipangkas lebih dari $100 juga. Pemerintah melakukan penghematan dengan
menjajaki ulang kemana uang dialirkan, misalnya, membuat beberapa tahun
kebelakang tidak ada program perekrutan pegawai baru. Pertumbuhan
ekonomi Brunei ditahun 2018 pun hanya diprediksi tumbuh 0,3 persen.
D. PARA
PELAKU EKONOMI DI BRUNEI DARUSSALAM
Para
pelaku ekonomi di Brunei Darussalam,
antara lain:
1.
Konsumen
Sekelompok
masyarakat (kelompok atau individu) yang melakukan kegiatan konsumsi barang
maupun jasa yang dihasilkan produsen untuk memenuhi kebutuhannya.
2.
Produsen
Sebuah
organisasi yang dikembangkan oleh seseorang maupun kelompok orang yang
bertujuan menghasilkan berbagai macam barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat.
3.
Pemerintah
Pihak yang mempunyai peran penting dalam sebuah perekonomian, pemerintah bertugas untuk menagtur serta mengendalikan perekonomian negara agar masyarakat mencapai kemakmuran.
Pihak yang mempunyai peran penting dalam sebuah perekonomian, pemerintah bertugas untuk menagtur serta mengendalikan perekonomian negara agar masyarakat mencapai kemakmuran.
Sumber:
· Rintar, Sipahutar (2018). Brunei Darussalam Negara
Kaya Itu Akhirnya Jatuh Resesi [online]. 20 November 2018 http://www.kompasiana.com/amp/rintar_
sipahuntar/5bf4077a43322f1100069452/brunai-darussalam-negara-kaya-itu-akhirnya-jatuh-resesi
[Diakses 8 Juli 2019].
· Isharyanto (2013) Brunei dan kebijakan di versifikasi ekonomi [online]. 14 Oktober 2013 http://www.kompasiana.com/isharyanto/552af0bc6ea834184c552d4f/brunei-dan-kebijakan-diversifikasi-ekonomi/ [Diakses 8 Juli 2019].
· Boby (2018). Ekonomi Negara Asia Tenggara [online]. 9 April 2019 https://www.moneysmart.id
/ekonomi-negara-asia-tenggara [Diakses 8 Juli 2019].
· Masli, Ubaidiallah (2013). More opportunities
at airport after upgrade works [online],
3 Desember 2013 http://www.bt.com.bn/ [Diakses 15 Maret 2019].