Senin, 10 Februari 2020

Analisis Kinerja Laporan Keuangan Koperasi Karyawan Bank Syariah Mandiri


Analisis Laporan Keuangan Koperasi Karyawan
Bank Syariah Mandiri
Dalam rangka penyelesaian tugas ke-empat mata kuliah Ekonomi Koperasi dengan muatan Softskill.

KOPERASI KARYAWAN BANK SYARIAH MANDIRI

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis keuangan Koperasi Karyawan Bank Syariah Mandiri dilihat dari rasio keuangannya tahun 2017-2018. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu menjelaskan hasil penelitian yang berupa data-data laporan keuangan yang berhubungan terhadap kinerja keuangan koperasi. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Jenis teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah aspek permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek manajemen, aspek efisiensi,dan aspek likuiditas.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kinerja keuangan Koperasi Karyawan Syariah Mandiri dari tahun 2017-2018 sudah baik. Hal ini dikarenakan kondisi Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Rentabilitas sebagian besar memiliki kinerja yang sangat baik, dan ada beberapa rasio memiliki kinerja yang cukup baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Koperasi Karyawan Syariah Mandiri termasuk dalam katagori baik.

BAB 1
LANDASAN TEORI LAPORAN RASIO KEUANGAN

Laporan keuangan merupakan media informasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan untuk melaporkan keadaan dan posisi keungannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, terutama bagi pihak kreditur, investor dan pihak-pihak manajemen dari perusahaan itu sendiri.

Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan


Analisis Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuanganberdasarkan data perbandingan masing-masing pos yang terdapat di laporan keuangan seperti Laporan Neraca, Rugi / Laba, dan Arus Kas dalam periode tertentu. Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan gambaran informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang dapat dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan bisnis.

Tujuan Analisis Laporan Keuangan Perusahaan


Tujuan utama analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1.  Sebagai alat barometer untuk melakukan forecasting atau memproyeksikan posisi keuangan dimasa yang akan datang.
2.  Mereview kondisi perusahaan saat ini, permasalahan dalam manajemen, operasional maupun, keuangan.
3.  Alat ukur untuk melakukan efisiensi di semua departemen perusahaan. 

Metode dan Teknik Analisis Rasio Keuangan Perusahaan


Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

1. Metode Analisa Pertumbuhan

Teknik analisa yang disusun dengan membandingkan kenaikan atau penurunan posisi laporan keuangan pada suatu periode tertentu dengan periode lainnya dari masing-masing pos yang terdapat di dalam laporan keuangan tersebut dengan menggunakan nilai persentase.
Data yang disajikan bisa dengan membandingkan kenaikan atau penurunan masing-masing pos laporan keuangan bulan lalu dengan bulan sekarang, atau periode Year to Date periode yang sama tahun lalu dengan sekarang.

2. Metode Trend dan Indeks

Teknik analisa hampir sama dengan Metode Analisa Pertumbuhan namun angka pembanding adalah laporan keuangan periode tertentu yang dijadikan indeks dan dipilih sebagai tahun dasar. Teknik tren ini sangat berguna untuk memproyeksikan laporan keuangan di masa yang akan datang dengan menggunakan data historis.

3. Metode Analisis Rasio

Teknik analisis dengan membandingkan masing-masing pos laporan keuangan yang relevan atau data yang signifikan. Analisa rasio keuangan yang biasa digunakan adalah:

1. Rasio Likuiditas

2. Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas

3. Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio

4. Rasio Aktifitas atau Activity Ratio 


BAB 2
LANDASAN PENILAIAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI
Dalam penelitian ini teknik yang diteliti adalah rasio keuangan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016 tentang pedoman penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam koperasi.
Untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi dalam penelitian ini digunakan ukuran kesehatan koperasi dalam Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam sebagai berikut:


BAB 3
ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Pada penulisan ini akan dijelaskan tentang cara analisis laporan keuangan menggunakan rasio likuiditas, Rasio Protabilitas dan Rasio Solvabilitas guna mengukur kinerja keuangan perusahaan.
Berikut adalah data dari Koperasi Karyawan Bank Mandiri Syariah berupa Laporan posisi keuangan (Neraca), Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas 31 Desember 2017 dan 2018.

1.  Laporan Posisi Keuangan Koperasi Karyawan Bank Mandiri Syariah:



2.  Laporan Laba Rugi Koperasi Karyawan Bank Mandiri Syariah:


3.  Laporan Perubahan Ekuitas Koperasi Karyawan Bank Mandiri Syariah:


4.  Laporan Arus Kas Koperasi Karyawan Bank Mandiri Syariah:

1.  Rasio Likuiditas
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan finansialnya dalam jangka pendek. Nilai ideal dari ketiga analisa rasio likuiditas ini adalah minimum sebesar 150%, semakin besar adalah semakin baik dan perusahaan dalam kondisi sehat.

Pada Koperasi Karyawan Bank Mandiri Syariah diketahui sebagai berikut:
  • Current Ratio
CR = (Aktiva Lancar/Kewajiban Lancar) x 100%

Tahun 2018
CR= (Rp. 64.935.443.190/ Rp.20.131.348.323) x 100% = 3,22 atau 322%

Tahun 20
17
 
CR= (Rp. 61.460.339.125/ Rp.22.795.306.287) x 100% = 2,69 atau 269%

ANALISIS
Artinya, setiap utang lancar Rp. 1,00 dijamin oleh aktiva lancar Rp. 2,69 pada tahun 2017 dan Rp. 3,22 pada tahun 2018. Pada laporan keuangan diatas terjadi kenaikan current ratio dari tahun 2017 ke tahun 2018 sebesar 53%. Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan.

  •  Quick Ratio/Acid Test Ratio
Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan)/Kewajiban Lancar)) x 100%

Tahun 2018
Quick Ratio = ((Rp. 64.935.443.190-Rp. 2.035.433.016)/ Rp. 20.131.348.323)) x 100% = 3,12 atau 312%
Tahun 2017
Quick Ratio = ((Rp. 61.460.339.125- Rp. 735.325.967)/ Rp. 22.795.306.287)) x 100% = 2,66 atau 266%

ANALISIS
Semakin besar quick ratio maka semakin baik pula perusahaan pula kondisi perusahaan. Namun apabila quick ratio memiliki perbandingan 1:1 atau 100%  perusahaan tersebut dianggap kurang baik. Dalam laporan keuangan ini dapat diketahui adanya sedikit peningkatan quick ratio dari 266% menjadi 312%. Yang berarti perusahaan masih dalam keadaan stabil.

  • Cash Ratio
Cash Ratio = (Kas/Kewajiban Lancar) x 100%

Tahun 2018
Cash Ratio = (Rp. 6.314.489.687/ Rp.20.131.348.323) x 100% = 0,31 atau 310%

Tahun 2017
Cash Ratio = (Rp. 8.202.759.369/ Rp.22.795.306.287) x 100% = 0,35 atau 350%

ANALISIS
Dalam rasio ini Koperasi Karyawan Bank Syariah Mandiri mengalami penurunan dalam menutupi hutang lancar. Hal ini dapat dilihat, dari menurunnya presentasi cash ratio yaitu dari 350% menjadi 310% .


2.    Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas

Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan nilai penjualan, aktiva, dan modal sendiri.

  • Earning Power of Total Investment
EPTI = (Laba Sebelum Pajak/Ekuitas) x 100%

Tahun 2018
EPTI = (Rp. 12.404.393.255/ Rp. 60.889.704.358) x 100% = 0,20 atau 20%

Tahun 2017
EPTI = (Rp. 11.607.103.444/ Rp. 53.834.214.699) x 100% = 0,21 atau 21%

  • Return On Equity (Pengembalian Atas Equitas)
ROE = (Laba Setelah Pajak/Ekuitas) x 100%

Tahun 2018
ROE = (Rp. 11.403.025.775 / Rp. 60.889.704.358) x 100% = 0,19 atau 19%

Tahun 2017
ROE = (Rp. 11.003.585.898 / Rp. 53.834.214.699) x 100% = 0,20 atau 20%

ANALISIS
Semakin tinggi nilai persentase Rasio Profitabilitas ini adalah adalah semakin baik, sebaiknya Anda bisa membandingkannya dengan nilai rata-rata dari industri sejenis di pasar.


3.  Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio
Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajiban finansial jangka panjang. Semakin tinggi nilai persentase Rasio Solvabilitas ini adalah semakin buruk kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjangnya, maksimal nilainya adalah 200%.

·         Total Debt to Equity Ratio
DER = (Total Utang/Ekuitas) x 100%

Tahun 2018
DER = (Rp. 20.131.348.323 / Rp. 60.889.704.358) x 100% = 0,33 atau 33%

Tahun 2017
DER = (Rp. 22.795.306.287 / Rp. 53.834.214.699) x 100% = 0,42 atau 42%

ANALISIS
Artinya, bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang. Pada tahun 2017 Rp. 42,00 dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan utang dan pada tahun 2018 Rp.  33,00 dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan utang.

  • Total Debt to Asset Ratio
Total Debt to Asset Ratio = (Total Utang/Total Aktiva) x 100%

Tahun 2018
Total Debt to Asset Ratio = (Rp. 20.131.348.323/ Rp. 64.935.443.190) x 100% = 0,31 atau 31%

Tahun 2017
Total Debt to Asset Ratio = (Rp. 22.795.306.287/ Rp.     61.460.339.125) x 100% = 0,37 atau 37%

ANALISIS
Artinya, bagian dari setiap rupiah aktiva yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang. Pada tahun 2017 Rp. 37,00 dari setiap rupiah aktiva menjadi jaminan utang dan pada tahun 2018 Rp. 31,00 dari setiap rupiah aktivas menjadi jaminan utang.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan mengenai Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Karyawan Bank Mandiri dari tahun 2017-2018 sudah baik. Hal ini dikarenakan kondisi Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Rentabilitas sebagian besar memiliki kinerja yang sangat baik, dan ada beberapa rasio memiliki kinerja yang cukup baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Koperasi Karyawan Syariah Mandiri termasuk dalam katagori baik.

REKOMENDASI
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan penelitian, penulis menyarankan:
1.  Koperasi harus terus mempertahankan dan meningkatkan kinerja agar tingkat persentase laporan keuangan yang sudah baik dapat terjaga lebih baik lagi.
2.  Pengurus Koperasi dapat menggunakan dana yang menggangur untuk berinvestasi dalam usaha-usaha lain yang menguntungkan koperasi atau untuk menutupi hutang jangka panjang koperasi dan memenuhi kebutuhan para anggota.  Pengurus koperasi harus selalu memantau bagi para anggota yang meminjam uang terutama dalam pengembalian uang pinjaman.

SUMBER:
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia 06/Per/M.KUKM/V/2006

Kasmir, SE, MM. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Rajawali Pers: Jakarta

Kopkarbsm.co.id (2018) LAI KOPKAR BSM 2018 [Electronic Book]. 
Available from:
https://kopkarbsm.co.id/doc/LAI_Kopkar_BSM_2018.pdf [Accesed 9 Februari 2020]

Ferry Rinaldi (2015) Analisis Laporan dan Rasio Keuangan [Online] Available from: https://www.kembar.pro/2015/04/analisis-laporan-dan-rasio-keuangan.html [Accesed 9 Februari 2020]

Jumat, 20 Desember 2019

ANALISIS KOPERASI SWADHARMA BNI

Analisis Koperasi Swadharma
Dalam rangka penyelesaian tugas ke-tiga mata kuliah Ekonomi Koperasi dengan muatan Softskill.




Abstrak
 Penganalisaan ini dilakukan dengan menganalisa sebuah koperasi yaitu Koperasi Swadharma. Analisis ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang Koperasi Swadharma sebagai koperasi yang berhasil meraih peringkat 29 dari 100 koperasi dalam khazanah perkoperasian dalam kurun waktu yang relatif singkat dari pendirian Koperasi Swadharma.
Menurut hasil analisis yang saya peroleh adalah Koperasi Swadharma merupakan koperasi pegawai PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Dimana anggotanya merupakan pegawai aktif dan pensiunan BNI, Pegawai Dana Pensiun BNI, Pegawai Yayasan Danar Dana Swadharma, Pegawai perusahaan-perusahaan anak dan pegawai organisasi-organisasi sosial di lingkungan BNI.
Koperasi Swadharma merupakan koperasi simpan pinjam yang berhasil mensejahterakan anggotanya maupun masyarakat umum, produk - produk yang ada pada Koperasi Swadharma yang terdiri dari jasa keuangan maupun usaha yang lainnya. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya Koperasi Swadharma memiliki tekad untuk mewujudkan usaha yang dapat memberikan keuntungan dan kesejahteraan yang optimal bagi anggota dengan cara profesional, dan konsisten menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip, fungsi, dan nilai-nilai koperasi lainnya serta pola manajemennya sesuai dengan azas koperasi yang sehat.

SEJARAH KOPERASI SWADHARMA

Koperasi Swadharma didirikan pada tanggal 30 Juli 1968 dan mendapat pengesahan sebagai badan hukum tanggal 10 Desember 1968. Semula bernama Koperasi Serba Usaha Bank Negara Indonesia (KOSERU), mulai tahun 2005 menjadi Koperasi Pegawai Swadharma disingkat Koperasi Swadharma. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang disyahkan oleh Kementrian Koperasi danUKM No. 47/Lap-PAD/II/2012 tanggal 02 Februari 2012.


VISI DAN MISI
Visi, Misi dan Moto Koperasi Swadharma,  yaitu:

a) VISI : Menjadikan Koperasi Swadharma sebagai Koperasi Kebanggaan anggota yang dapat memberikan kesejahteraan bagi anggota dan masyarakat
b) MISI : Memaksimalkan kepuasan "stakeholder" melalui peningkatan pelayanan dan SHU.
c) MOTO : “Peduli Pada Anggota”, artinya Koperasi Swadharma senantiasa memperhatikan dan berusaha dapat memenuhi kepentingan anggotanya.

LANDASAN OPERASIONAL DAN LEGALITAS

1. Landasan operasional Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang disyahkan oleh Kementrian Koperasi dan UKM No. 47/Lap-PAD/II/2012 tanggal 02 Pebruari 2012.
2. Akta Pendirian Koperasi No. 768/B.H./I tanggal 10 Desember 1968Tanda Daftar Perusahaan Koperasi No. 09.03.2046.00999 berlaku sampai dengan 20 Oktober 2019.
3. Surat Izin Usaha Perdagangan – Besar No. 03831-04/PB/P/1.824.271 berlaku sampai dengan 19 September 2018.
4. Surat Keterangan Domisili Koperasi No. 1436/27.1.1/31.74.01.1003/1.824/2015 sampai dengan 02 November 2016
5.   Surat Keterangan Terdaftar Pajak No. PEM-00008/WPJ.06/KP.1203/2008
6.   Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.306.082.7-073.000

Alamat  : Sejak Desember 2007, beralamatkan di Jalan DR. Saharjo No.204 Tebet - Jakarta Selatan 12870 No.Telp 021-8312628, No.Fax 021-8312637.


KEANGGOTAAN

Banyak Keunggulan / manfaat yang diperoleh dengan menjadi anggota koperasi swadharma antara lain dapat melakukan simpan / pinjam dan akhirnya dapat meningkatkan pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU). Persyaratan untuk menjadi anggota Koperasi Swadharma antara lain :
1.   Mengisi formulir permohonan menjadi anggota.
2.   Surat Kuasa mendebet rekening gaji untuk iuran / simpanan wajib.
3.   Fotocopy KTP (Kartu Tanda Penduduk).
4.   Fotocopy NPP.
5.   Nomor rekening Gaji
6.   Nomor rekening non- Gaji
7.   Setuju membayar Simpanan dengan rincian sebagai berikut :
a.  Simpanan pokok Rp.50.000,- disetor 1(satu) kali
b. Simpanan wajib Rp.50.000,- (Pensiunan BNI) / Rp.100.000,- (Pegawai Aktif)  disetor setiap bulan secara reguler.
c.  biaya administrasi pendaftaran Rp.5.000,-
8.  Disetor langsung ke rekening Koperasi Swadharma yang terdaftar di  Bank BNI
cabang Tebet No.140223233 dengan menyebutkan Nama, NPP daUnit Kerja.


BIDANG USAHA KOPERASI SWADHARMA

Produk dan jasa yang disediakan oleh Koperasi Swadharma,  yaitu:

1.   Usaha Simpanan
Usaha Simpanan terdiri dari beberapa jenis simpanan yaitu :
a) SISWA (Simpanan Swadharma). SISWA adalah tabungan yang boleh diikuti oleh anggota Koperasi Swadharma atau institusi yang sudah menjalin kerjasama dengan Koperasi Swadharma, dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat maksimum tiga kali dalam sebulan.
b) SISKA (Simpanan Swadharma Berjangka). SISKA adalah bentuk simpanan yang boleh diikuti oleh anggota dan institusi yang sudah bekerja sama dengan Koperasi Swadharma dan yang penarikannya dilakukan sesuai perjanjian yang disepakati bersama antara pemilik dana dengan Koperasi Swadharma.

2.   Usaha Pinjaman
Pinjaman hanya diberikan kepada anggota yang terdiri dari pegawai aktif BNI, pensiunan BNI dan pegawai perusahaan anak BNI. Usaha pinjaman terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
a) Pinjaman Biasayang diangsur dari gaji rutin setiap bulannya sampai dengan pinjaman lunas.
b) Pinjaman Insidentil dan “C3”(cash collateral credit), yang dilunaskan sekaligus dari penerimaan bonus / OPCT / OPCB / manfaat pensiun / manfaat pensiun habis, sebagai underlying dana pelunasan.

3.   Usaha Persewaan
Penunjang kebutuhan operasional suatu perusahaan adalah kendaraan bermotor, perlengkapan kantor, dll. Jenis persewaan yang sekarang ditawarkan adalah persewaan mobil, sepeda motor, mesin fotocopy, peralatan kantor, passbook printer Epson, AC (standing/split), TV, monitor PC, dan laptop, dengan harga yang kompetitif dan layanan yang professional.

4.   Usaha Perdagangan dan Jasa
Bidang usaha ini dikembangkan dengan adanya toko swalayan “S-Mart (Swadharma Mart) yang dibuka pada tanggal 11 November 2009 dan diresmikan pada tanggal 17 November 2009 oleh dinas koperasi UMKM dan Perdagangan DKI Jakarta.
S-Mart menjual 9 (sembilan) kebutuhan bahan pokok dan lain – lain yang harganya cukup bersaing, serta menyediakan barang berlogo Bank BNI, seperti baju kaos Polo shirt dan oblong, jam dinding, handuk, payung, topi, mug, tumbler, gantungan TPP, asbak, dan lain lain, dengan layanan antar untuk area luar Jabodetabek.

5.   Investasi/Penyertaan Modal
   Dalam rangka perluasan usaha untuk meningkatkan pendapatan usahanya, Koperasi Swadharma merambah bisnis dalam bentuk penyertaan modal pada perusahaan anak, seperti PT. Persona Prima Utama (PPU), PT. Titipan Express Utama (Tema), PT. Swadharma Sarana Informatika (SSI), PT. Swadharma Propertindo (SPT), dan beberapa BPR.

6.  Usaha lainnya, antara lain :
    ·  Jasa Pembayaran Tagihan Telpon
    ·  Jasa Pembayaran Tagihan Listrik
    ·  Jasa Pembelian Tiket Kereta Api & Pesawat

PERKEMBANGAN USAHA

Proses pemasaran Koperasi Swadharma dipasarkan kepada pegawai Bank BNI, Pegawai Dana Pensiun BNI, Pegawai yayasan kesejahteraan pegawai BNI, pegawai perusahaan – perusahaan anak dan pegawai organisasi – organisasi sosial dilingkungan BNI.
Sejak berdirinya Koperasi Swadharma tanggal 10 Desember 1968 sampai dengan saat ini, Koperasi Swadharma telah ikut melangkah dalam khazanah perkoperasian di Indonesia. Dalam Buku 100 Koperasi Besar Indonesia, terbitan tahun 2015, secara umum Koperasi Swadharma berada pada peringkat 37, untuk kategori Koperasi Karyawan, berada pada urutan 8, sedangkan berdasarkan kontribusi area Jakarta, berada pada urutan 6. Kemampuan untuk tetap bertahan dalam usaha ini tidak lepas dari ketangguhan, kehandalan serta kesungguhan seluruh jajaran Pengurus, Pengawas, segenap pegawai dan partisipasi aktif pegawai BNI, serta pensiunan dan perusahaan anak BNI.

LAPORAN KEUANGAN KOPERASI SWADHARMA

Banyak keunggulan / manfaat yang diperoleh dengan menjadi anggota koperasi swadharma antara lain dapat melakukan simpan / pinjam dan akhirnya dapat meningkatkan pendapatan sisa hasil usaha (SHU). Berikut neraca dan hasil SHU koperasi swadharma pada tahun .



Sumber :
Koperasi Swadharma (2019) Tentang kami [Online]. Available from: http://koperasi-swadharma.com/aboutus.php [Accesed 19 November 2019]
Koperasi Swadharma (2015) Company Profile Koperasi Swadharma [Electronic Book].  
Available from: http://koperasi-swadharma.com/docs/company_profile2015.pdf [Accesed 19 November 2019]